Manusia
adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan
kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di
sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap
apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir untuk memutuskan aksi apa
yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya. Hal-hal yang
dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat
intelejensi,kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan informasi pada
manusia. Bila kecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu, maka akan
berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang dihadapi.
Keterbatasan
kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan
kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan
pada tubuh manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan
yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik atau juga mental.
Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu untuk
memproses informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini maka manusia
yang memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam meraba, mempelajari
atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi
dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu
tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang
menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita,
termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan
sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen
yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor
sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang
telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
KETERBATASAN
KEMAMPUAN MANUSIA
“Kemampuan manusia kan
berbeda-beda dan ada batasnya !” Begitu alasan yang kemudian akan dimunculkan.
Alasan yang benar tapi tidak selalu tepat. Benar sebab memang demikian
keadaannya, tidak tepat karena perbedaan dan batas kemampuan manusia adalah
sesuatu yang abstrak. Baru bisa disimpulkan setelah yang bersangkutan melakukan
usaha secara maksimal. Banyak kejadian seorang yang prestasi akademisnya
sewaktu di SD dan SMP biasa-biasa saja, bisa berkembang menjadi mahasiswa
teladan ketika kuliah. Sebaliknya yang sebelumnya menjadi bintang pelajar
sewaktu di SD dan SMP malah kemudian drop out kuliah.
Kuncinya jelas bukan karena kemampuannya berubah, tapi lebih pada perkembangan pribadi dalam mengatasi berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Ada yang semakin bisa mengelola keterbatasannya ada yang tidak, sehingga seolah-olah sudah mencapai puncak kemampuannya untuk kemudian stagnan atau malah justru menurun. Di sinilah perlunya kemampuan didukung oleh kemauan agar bisa memberikan hasil yang optimal.
Kuncinya jelas bukan karena kemampuannya berubah, tapi lebih pada perkembangan pribadi dalam mengatasi berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Ada yang semakin bisa mengelola keterbatasannya ada yang tidak, sehingga seolah-olah sudah mencapai puncak kemampuannya untuk kemudian stagnan atau malah justru menurun. Di sinilah perlunya kemampuan didukung oleh kemauan agar bisa memberikan hasil yang optimal.
Kesimpulan
Itulah
beberapa fakta bahwa sesungguhnya manusia adalah mahluk yang mempunyai banyak
keterbatasan yang artinya perlu bantuan untuk bisa melakuakan sesuatu atau
sering kita artikan sebagai mahluk sosial. Tidak pantaslah kita memiliki sifat
sombong akan hal yang kita sadari merugikan mahluk lain. Berdasarkan saya, itu
terjadi karena kita kurang bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan saat ini
dan menutup mata akan kepentingan mahluk lain. Inilah sifat yang harus kita
hindari agar terciptanya keseimbangan antara manusia dengan alam dan mahluk
sekitarnya. Dan harus kita ingat, kita semua sama-sama mahluk Allah SWT yang
mempunyai hak yang sama untuk menggunakan apa yang ada di bumi tempat kuita
berada. Bukan merebut sebanyak-banyaknya apa yang ada di bumi, Tapi memelihara, menjaga, danmelestarikan apa
yang ada di bumi agar kita semua hidup dengan keseimbangan yang merata.
http://fik.unissula.ac.id
http://irfanramadhan4.wordpress.com/2010/10/23/keterbatasan-kemampuan-manusia/
http://alf14n08.wordpress.com/2011/11/12/keterbatasan-kemampuan-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar