1. Manunggal
Artinya antara Trigatra (aspek
alamiah) dan Pancagatra (aspek sosial) terpadu. Sifat integratif ini tidak
berarti pencampuradukan semua aspek atau gatra kehidupan nasional, akan tetapi
harus diartikan sebagai integrasi dari seluruh aspek (gatra) kehidupan nasional
secara serasi, seimbang, dan selaras (Ton Kertapati, 1988: 20).
Aspek kehidupan bangsa Indonesia ini
dikelompokkan kedalam delapan gatra atau Astagatra.
Percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
2. Mawas ke dalam
dan Mawas ke luar
Mempunyai arti bahwa Ketahanan
Nasional terutama diperuntukkan bagi bangsa dan negara itu sendiri. Ketahanan
Nasional bertujuan mewujudkan hakikat dan kepribadian nasional bangsa yang
tidak bersifat mengisolasi diri ataupun bersifat nasionalisme sempit.
a. Mawas ke dalam
Mawas Ke Dalam mempunyai tujuan
untuk menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri
berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan
derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b. Mawas
ke luar
Mawas Ke Luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengantisipasi dampak
lingkungan strategis luar negeri serta menerima kenyataan adanya saling
interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
Sifat Mawas ke dalam dan Mawas ke
luar yang dipelihara dan dijaga dengan baik akan memberikan peluang bagi bangsa
itu sendiri dalam memperkuat ketahanan nasionalnya.
3. Kewibawaan
Keberhasilan pembinaan Ketahanan
Nasional secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan
kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain dan
merupakan harga diri bangsa tersebut. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional
Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi
tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
4. Barubah menurut Waktu
Ketahanan nasional, sebagai kondisi
bangsa tidak selalu tetap, tergantung dari upaya bangsa dalam pembangunan
nasional dari waktu ke waktu dan ketangguhannya menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan.
5. Tidak Membenarkan Adu
Kekuatan dan Adu Kekuasaan
Konsep ketahanan nasional tidak
hanya mengutamakan kekuasaan fisik tetapi juga mengutamakan kekuatan moral dan
memanfaatkan segala yang dimiliki suatu bangsa.
6. Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada diri
sendiri, artinya percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah
menyerah. Ketahanan nasional ditingkatkan dan dikembangkan didasarkan atas
kemampuan sumber daya yang ada pada bangsa dan sikap percaya kepada diri
sendiri. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama.
Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung
oleh pihak lain.
7. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah bersifat
statis melainkan bersifat dinamis yaitu dapat meningkat maupun menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi
lingkungan strategisnya.
Sumber :
Alkhodiah, sabarti, dkk. 1996. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar